Thursday, September 27, 2018

Fakta Kehidupan Putri Duyung


Fakta Kehidupan Putri Duyung



Putri Duyung adalah salah satu makhluk mitos atau makhluk legenda yang cukup terkenal di dunia. Secara umum, makhluk ini berbadan dari bawah sampai pinggang mirip ikan, sedangkan dari pinggang sampai kepala berwujud manusia.

Ada banyak versi cerita tentang wanita berbadan separuh ikan ini, dimana hampir setiap negara memiliki cerita versinya sendiri. Ada yang menceritakan bahwa makhluk ini adalah makhluk baik, sementara cerita lainnya menyebutkan makhluk yang jahat. Tour Murah

Sejauh ini belum ada bukti yang diyakini keasliannya tentang keberadaan makhluk ini. Tapi, terlepas benar atau tidak cerita tentang Putri Duyung ini, berikut ada beberapa fakta Putri Duyung yang cukup menarik diketahui. Simak yuk ulasannya.

Asal Usul Legenda Putri Duyung

Berdasarkan wikipedia, cerita legenda Putri Duyung pertama kali muncul di kawasan Syria kuno. Diceritakan, ada seorang Dewi yang bernama Atargatis yang merasa bersalah karena sudah membunuh kekasih yang merupakan seorang manusia.

Karena merasa bersalah, kemudian dia melompat ke dalam sebuah danau, dan berubah menjadi ikan. Tapi dia tidak menjadi seekor ikan secara utuh, hanya bagian bawah tubuhnya saja, sedang bagian atas masih berwujud manusia.

Putri Duyung Dianggap Sebagai Nenek Moyang Manusia

Fakta Putri Duyung selanjutnya ini cukup aneh kalau dibahas di jaman sekarang yaitu ada sebuah kebudayaan yang menganggap bahwa manusia adalah keturunan dari makhluk setengah ikan tersebut.

Berdasarkan cerita mitologi orang Mangaian yang tinggal di kepulauan Pasifik menyebutkan bahwa laki-laki dan para dewa adalah keturunan Vatea. Vatea sendiri digambarkan berwujud setengah ikan setengah manusia.
Cuma gambaran Vatea dan Putri Duyung ini sedikit berbeda, dimana bagian tubuh Vatea yang berwujud ikan adalah bagian kiri tubuhnya.

Aquamarine Diyakini Terbentuk dari Air Mata Putri Duyung

Aquamarine merupakan salah satu jenis gemstone (batu berharga) yang memiliki warna biru laut. Nah, ada mitos yang menyebutkan bahwa batu ini terbentuk dari air mata Putri Duyung, walaupun secara ilmu pasti, batu ini terdapat di dalam tanah.

Fakta Kehidupan Cacing Pipih


Fakta Kehidupan Cacing Pipih




Keanekaragaman hewan yang ada di seluruh dunia memang luar biasa. Di Bumi kita tercinta ini banyak hewan yang hidup baik di udara, daratan, air, dan juga tanah. Hewan ini menjalankan perannya masing-masing. Ada yang merugikan manusia, dan ada juga yang menguntungkan. Berbagai jenis hewan ini dipelajari dalam ilmu Biologi dengan sistem klasifikasi. Kali ini, yuk kita bahas tentang jenis cacing pipih (Plathyhelminthes).

Plathyhelminthes adalah satu dari delapan filum yang termasuk dalam hewan invertebrata (hewan tak bertulang belakang). Tubuh cacing pipih sangat unik, karena ia nggak punya saluran percenaan dan nggak punya anus. Nah, kali ini kita akan membahas cara berkembang biak dari kelompok hewan ini, plus pembagian klasifikasinya.  Tour Murah

a. Cara berkembang biak cacing pipih


  • Cacing pipih dapat berkembang biak secara aseksual dan secara seksual. 
  • Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan tubuh. Tiaptiap hasil pembelahan akan meregenerasi bagian yang hilang. Cara ini biasa dilakukan oleh Tubellaria sp. 
  • Secara seksual baru bisa dilakukan dengan perkawinan silang meskipun cacing pipih bersifat hermafrodit. Zigot dan kuning telur yang terbungkus kapsul akan menempel pada batu atau tumbuhan, kemudian menetas menjadi embrio yang mirip induknya.


b. Klasifikasi cacing pipih

Plathyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas, yaitu sebagai berikut.


  • Kelas Turbellaria
  • Kelas Trematoda
  • Kelas Cestoda (Cacing Pita)


Nah, itulah beberapa fakta menarik tentang cacing pipih. Selain cacing pipih, filum lain dalam invertebrata adalah hewan berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata), hewan berkulit duri (Echinodermata), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing gelang (Annelida), hewan lunak (Mollusca), dan hewan berbuku-buku (Arthropoda). Masin-masing filum masih bisa diklasifikasikan lagi ke dalam kelas-kelas.